Selasa, 06 Mei 2014

Makalah plasmodium Vivax



Makalah Parasitologi
Plasmodium vivax




Di susun oleh :
Kelompok II

v  Nurlia
v  Gayus Novastin
v  Nurramla
v  Juarni
v  Hajriani
v  Jaenal Rumalesin
v  Inggrid Olivia Balol
v  Ferawati
v  Ikhsan Hamid
v  Fifi Safitri


Program Studi DIII Analis Kesehatan
STIKes Mega Rezky Makassar
Tahun Ajaran 2011/2012

KATA PENGANTAR

Bismillahi Rahmani Rahim
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
           Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul “Plasmodium vivax “ dapat di selesaikan tepat waktu.
          Pada penulisan makalah ini,penulis telah berusaha semaksimal mungkin namun mengingat kodrat manusia sebagai manusia biasa tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan-kekurangan yang membutuhkan koreksi dan penyempurnaan dari berbagai piha.Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Novi Utami Dewi SKM,M.Kes dan Nasar S.ST,M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Instrument III
2.      Semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Saran dn kritik sangat kami harapkan demi perbaikan dalam pembuatan makalah,baik yang sekarang maupun yang akan datang.


                                                                                                 PENYUSUN








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI                                                                             
BAB I : PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Tujuan penulisan makalah
           BAB II : ISI
A.     Taksonomi Plamodium vivax
B.     Morfologi Plamodium vivax
C.     Reproduksi Plamodium vivax
D.    Hospes dan nama penyakit
E.     Siklus hidup Plamodium vivax
F.      Patologi dan gejala klinis Plamodium vivax
G.     Epidemologi Plamodium vivax
H.     Diagnosa Laboratorium Plamodium vivax
I.       Pencegahan perkembangan Plamodium vivax
J.       Pengobatan Plamodium vivax
         BAB III : PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
         DAFTAR PUSTAKA
                                                          







BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Siklus hidup sporozoa agak kompleks karena melibatkan lebih dari satu inang. Dalam siklus hidupnya, sporozoa membentuk spora dalam tubuh inang. Selain itu, pada siklus hidup juga terjadi sporulasi, yaitu pembelahan setiap inti sel secara berulang – ulang sehingga dihasilkan banyak inti yang masing – masing dikelilingi oleh sitoplasma dan terbentuklah individu baru.
Pergerakannya dilakukan dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Tubuh berbentuk bulat panjang atau lonjong. Pada umumnya bersifat farasit dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi. Makanan diperoleh dengan cara menyerap zat makanan dari hospesnya. Reproduksi dapat secara vegetative dan generative. Beberapa contoh spesies dari Sporozoa yaitu Plasmodium falcifarum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Toxoplasma gondii.
Vektor dari Plasmodium penyebab penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles betina. Plasmodium hidup sebagai parasit pada sel-sel darah merah manusia atau vertebrata lainnya. selama hidupnya, Palsmodium tersebut mengalami dua fase, yakni fase sporogoni dan fase skizogoni. Fase sporogoni terjadi didalam tubuh nyamuk Anopheles betina, sedangkan fase skizogoni berlangsung didalam tubuh manusia.











B.     Tujuan Penulisan makalah
1.      Untuk megetahui taksonomi dari Plasmodium vivax
2.      Untuk megetahui Morfologi dan reproduksi dari Plasmodium vivax
3.      Untuk mengetahui hospes dan nama penyakit serta siklus hidup dari Plasmodium vivax
4.      Untuk mengetahui patologi dan gejala klinis serta epidemologi dari Plasmodium vivax
5.      Untuk mengetahui diagnosa laboratorium dan pengobatan dari Plasmodium vivax
6.      Untuk mengetahui pencegahan perkembangan Plasmodium sp

























BAB II
ISI
A.    Taksonomi
Plasmodium vivax adalah protozoa parasit yang pathogen yang sering dan didistribusikan secara luas sebagian besar menyebabkan malaria. Plasmodium vivax merupakan salah satu dari enam jenis parasit malaria yang sering menginfeksi manusia.
Plasmodium Vivax termasuk ke dalam anggota filum Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit, tubuh terbentuk bulat atau bulat panjang.
Taksonomi :
Domain          : Eukaryota
Kingdom        : Chromalveolata
Superphylum  : Alveolata
Phylum          : Apicomplexa
Class              : Aconoidasida
Ordo              : Haemosporida
Family           : Plasmodiidae
Genus            : Plasmodium
B.     Morfologi
Ø  Eritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran dan pucat karena kekurangan haemoglobin.
Ø  Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi.
Ø  Tropozoid tua tampak sebagai cincin amuboid akibat penebalan sitoplasma yang tidak merata
Ø  Dalam waktu 36 jam parasit akan mengisi lebih dari setengah sel eritrosit yang membesar.
Ø  Proses selanjutnya inti sel parasit akan mengalami pembelahan dan menjadi bentuk schizont yang berisi merozoit berjumlah antara 16 – 18 buah.
Ø  Gametosit mengisi hampir seluruh eritrosit.
Ø  Mikrogametosit berinti besar dalam pewarnaan Giemsa akan berwarna merah muda sedangkan sitoplasma berwarna biru.
Ø  Makrogametosit berinti padat berwarna merah letaknya biasanya di pinggir.
C.    Reproduksi
Plasmodium vivax dapat mereproduksi baik secara aseksual dan seksual ,tergantung pada tahap siklus hidupnya.
Ø  Secara Aseksual
1.      Tanaman belum trofozoit (Ring atau cincin meterai-berbentuk), sekitar 1 / 3 dari diameter dari sel darah merah
2.      Trofozoit dewasa: Sangat tidak teratur dan halus (digambarkan sebagai amoeboid); pseudopodial banyak proses terlihat. Kehadiran butiran halus pigmen coklat (pigmen malaria) atau hematin mungkin berasal dari hemoglobin dari sel darah merah yang terinfeksi.
3.      Schizonts (juga disebut meronts): Sebagai besar sebagai sel darah merah yang normal, sehingga sel terparasit menjadi buncit dan lebih besar dari biasanya. Ada merozoit sekitar enam belas.
Ø  Secara Seksual
Tahap seksual Plasmodium vivax sebagai berikut :
1.      Transfer ke nyamuk
2.      Gametogenesis Mikrogamet dan Makrogamet
3.      Pembuahan
4.      Ookinite
5.      Oocyst
6.      Sporogony


D.    Hospes dan nama penyakit
Manusia merupakan hospes perantara parasit ini , sedangkan hospes definitifnya adalah nyamuk  Anopheles betina.
Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria vivaks, dapat juga disebut malaria tersiana.
E.     Siklus hidup
1.      Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
2.      Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
3.      Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4.      Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
5.      Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
6.      Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit danmikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet).
7.      Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk (ookista)
8.      Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.
9.      Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
10.  Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.
Ø  Plasmodium pada manusia : aseksual (Fase gametofit dan vegetatif)
Ø  Plasmodium pada nyamuk : seksual (Fase sporofit dan generatif )
F.     Patologi dan Gejala Klinis
Serangan pertama dimulai dengan sindrom prodromal: sakit kepala, sakit punggung, mual dan malaise umum. Demam tidak teratur pada 2-4 hari pertama ,tetapi kemudian menjadi intermiten dengan perbedaan yang nyata pada pagi dan sore hari, suhu meninggi dan kemudian turun menjadi normal. Malaria vivax penting bukan karena angka kematiannya tetapi karena kelemahan penderita yang disebabkan oleh relapsnya.
Limpa pada serangan pertama mulai membesar, dengan konsistensi lembek dan mulai teraba pada minggu kedua. Pada malaria menahun menjadi sangat besar ,keras dan kenyal. Pada permulaan serangan pertama , jumlah parasit Plasmodium vivax kecil dalam peredaran darah tepi, tetapi bila demam tersian telah berlangsung, jumlahnya bertambah besar. Kira–kira satu minggu setelah serangan pertama , stadium gametosit tampak dalam darah.
G.    Epidemiologi
Spesies ini terdapat di daerah subtropik, dapat juga ditemukan di daerah dingin (Rusia), di daerah tropic Afrika, terutama di Afrika Barat. Di Indonesia spesies tersebut tersebar di seluruh kepulauan dan pada umumnya di daerah endemic mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies yang lain.
H.    Diagnosa Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa pasti penyakit malaria adalah dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis untuk menemukan parasit Plasmodium dalam sediaan darah. Sediaan darah tipis akan memberikan gambaran bentuk parasit yang lebih baik dan sempurna morfologinya, namun perlu ketelitian dan kesabaran dalam melakukan pemeriksaan. Sedangkan sediaan darah tebal akan mempercepat proses identifikasi Plasmodiun walaupun morfologi parasit tidak sebaik bila dibuat sediaan apus. 
Tes serologi untuk malaria bisa dilakukan dengan IHA ( Indirect Hemaglutination Test ) dan ELISA ( Enzym Linked Immuno Sobent Assay ).
I.       Pencegahan perkembangan plasmodium sp
1.      Pencegahan perusakan hutan agar habitat nyanuk Anopheles sp. tidak rusak, karena bila rusak, maka nyamuk penghisap hewan (zoophilik) akan berubah menjadi nyamuk pemakan manusia (anthropofilik)
2.      Pemakaian bubuk Abate pada air untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
3.      Meningkatkan level sanitasi agar jentik-jentik nyamuk dapat berkurang
4.      Pada daerah pedalaman biasanya akan dibiakkan jentik nyamuk pemakan Plasmodium sp. & pemindahan hewan-hewan ternak ke daerah pedalaman agar nyamuk Anopheles sp. menggigit hewan tersebut.(Plasmodium sp. tidak berbahaya bagi hewan).
5.      Penyemperotan secara berkala.
J.      Pengobatan
1.      Prinsip dasar pengobatan malaria vivaks adalah pengobatan radikal yang ditujukan pada stadium hipnozoit di sel hati dan di eritrosit
2.      Tahun 1989, P. vivax resisten klorokuin. Sehingga dipakai pengobatan klorokuin selama 3 hari dilakukan bersamaan dengan primakuin selama 14 hari. Dengan cara ini, primakuin bersifat sebagai skizontizid darah selain membunuh hipnozoit dalam hati. Jika dengan pengobatan promakuin masih belum terjadi relaps, bisa ditambahkan dosis primakuin sampai 30 mg/hari
3.      Obat alternatif lain: artesunat-amodiakuin, dihidroartemisinin-piperakuin, atau non-altemisin (meflokuin, atovaquone-proguanil)

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Plasmodium vivax adalah protozoa parasit yang pathogen yang sering dan didistribusikan secara luas sebagian besar menyebabkan malaria. Plasmodium vivax merupakan salah satu dari enam jenis parasit malaria yang sering menginfeksi manusia.
Manusia merupakan hospes perantara parasit ini , sedangkan hospes definitifnya adalah nyamuk  Anopheles betina.
Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria vivaks, dapat juga disebut malaria tersiana.
B.     Saran
      Kami mengaharap dan menghimbau kepada para pembaca apabila ada kesalahan atau kekeliruan baik kata-kata atau penyusunan agar memberikan saran dan kritik yang bisa mengubah penulis kearah yang lebih baik dalam penulisan makalah selanjutnya.


















Daftar Pustaka
3.      Prof.Dr.Soedarto,DTM&H,PhD.2011.Buku ajar parasitologi kedokteran.Sagung Seto,Surabaya
4.      Safar,Rosdiana.2009.Protozoologi helmintologi entomologi.yrama widya,Bandung.
















2 komentar: